19 Okt 2025 - 48 View
Tanah Datar, RedaksiDaerah.com — Kasus dugaan pelecehan terhadap awak media oleh Hendri Hadi Nurma, S.Ag, yang terjadi melalui pernyataannya di grup Facebook Salingka Tanah Datar, dengan kata-kata "Jadi kalau uang 20 / bulan masih dipersoalkan baik media berarti IQ nya jongkok juga itu.. Yang nggak pantas diurus dibesar2kan. Ujung2 menakut2ti kepala sekolah, ujung-ujungnya", terus menuai sorotan publik. Hingga kini, Hendri Hadi Nurma yang juga diketahui sebagai staf di bidang sekolah dasar pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar, belum memberikan klarifikasi resmi kepada wartawan terkait ucapannya yang dinilai merendahkan profesi jurnalis.

Dalam pantauan RedaksiDaerah.com, unggahan Hendri Hadi Nurma tersebut sempat memicu reaksi keras dari sejumlah awak media di Tanah Datar. Banyak pihak menilai, pernyataan yang bersangkutan tidak hanya melecehkan profesi wartawan, namun juga mencoreng wibawa lembaga pemerintah tempatnya bekerja.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar, Hendri Abas, S.Pd, M.Pd, menegaskan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti persoalan ini secara internal. “Kami sudah menegur dan meminta yang bersangkutan untuk segera memberikan klarifikasi kepada wartawan. Jangan sampai masalah ini dibiarkan berlarut-larut,” tegasnya saat diwawancarai pada Jumat (18/10/2025).
Hendri Abas juga menambahkan bahwa tindakan bawahannya itu sangat tidak pantas dan dapat mencoreng nama baik institusi. “Kami dari dinas merasa malu dengan sikap seperti itu. Seorang ASN harus menjaga etika, apalagi saat berinteraksi di ruang publik seperti media sosial,” ujarnya.
Sementara itu, organisasi pers DPC AWI Kabupaten Tanah Datar Farid Al-Kautsar mendesak agar kasus ini tidak dianggap sepele. Mereka meminta agar Dinas Pendidikan bersikap tegas dan memberikan sanksi administratif jika Hendri Hadi Nurma tidak segera mengklarifikasi dan meminta maaf secara terbuka.
“Kami menunggu itikad baik dari yang bersangkutan. Ini bukan hanya soal pribadi, tapi soal martabat profesi wartawan yang sudah bekerja sesuai kode etik,” ujar Farid kepada awak media ini.
Di sisi lain, warganet juga ramai membicarakan kasus ini di berbagai platform media sosial. Banyak di antara mereka menilai bahwa seorang ASN seharusnya menjadi contoh dalam berperilaku di ruang digital, bukan malah menimbulkan kegaduhan yang mencoreng nama instansi.
Hingga berita ini diterbitkan, Hendri Hadi Nurma belum memberikan tanggapan resmi maupun permintaan maaf kepada pihak media. Publik kini menanti langkah konkret dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar dalam menegakkan disiplin dan menjaga kehormatan lembaga pemerintahan dari tindakan tidak pantas aparaturnya.
----
Reporter: Fernando
Editor: RD TE Sumbar
0
0
0
0
0
0