11 Agt 2025 - 112 View
PATI -RDG | Ratusan santri, tokoh masyarakat, dan warga dari berbagai wilayah di Kabupaten Pati dijadwalkan akan menggelar aksi damai bertajuk “Santri Bergerak Aksi Serempak Tolak Kenaikan Pajak” pada Rabu Pahing, 13 Agustus 2025, di depan Pendopo Kabupaten Pati.
Aksi ini dipelopori oleh ASPIRASI (Aliansi Santri Pati untuk Demokrasi) sebagai bentuk penolakan terhadap tiga kebijakan yang dinilai merugikan rakyat, yakni kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen lebih, sikap arogan sebagian pejabat daerah, serta penerapan kebijakan lima hari sekolah yang dianggap mengganggu pendidikan keagamaan di TPQ dan madrasah diniyah.
Menurut panitia, rangkaian kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB dengan ziarah ke makam Ki Ageng Penjawi hingga pukul 10.00 WIB, dilanjutkan istighotsah di depan Pendopo pukul 10.00–10.30 WIB. Setelah itu, massa akan mengikuti pembacaan tahlil dan yasin sebagai simbol doa atas “wafatnya keadilan dan demokrasi” pada pukul 10.30–11.00 WIB. Agenda berlanjut dengan aksi teatrikal dan pembacaan puisi pukul 11.00–12.00 WIB, dan ditutup dengan orasi penolakan kebijakan pemerintah yang berlangsung hingga selesai.
Titik kumpul utama berada di bawah Videotron baru, sebelah barat Pendopo Pati, dengan perkiraan kedatangan massa pukul 10.00 WIB. Sementara itu, titik kumpul regional tersebar di berbagai kecamatan, antara lain:
Tayu dan sekitarnya: Alun-Alun Tayu (07.00–08.00 WIB)
Margoyoso: Pom Waturoyo (07.00–08.00 WIB)
Juana dan Batangan: Pom Bago Juwana (07.00–08.00 WIB)
Pati Kota, Trangkil, Gembong, Tlogowungu: Pom Alugoro (08.00–09.00 WIB)
Kayen dan Sukolilo: Pom Tanjang (08.00–09.00 WIB)
Untuk mengatur kelancaran aksi, panitia menunjuk sejumlah Koordinator Lapangan (Korlap) di tiap wilayah, antara lain Kang Sahal (Pati Kota), Cak Ulil dan Kang Ari (Margoyoso), Kang Be dan Kang Anton (Tayu), Kang Anas (Gunungwungkal dan Ngagel), Kang Lasminto dan Kang Co (Trangkil), Kang Ayik (Juwana-Batangan), Kang Albab (Sukolilo-Kayen), serta Gus Nunug (Gembong-Tlogowungu).
Panitia juga mengimbau peserta aksi untuk mematuhi dresscode: baju putih, peci atau jilbab hitam, serta sarung batik atau sarung biasa. Selain itu, ASPIRASI membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin berkontribusi melalui donasi logistik berupa air mineral, kopi, snack, nasi bungkus, atau armada kendaraan, yang dapat disalurkan melalui Korlap wilayah masing-masing.
Dengan mengusung slogan “Santri Bergerak, Lawan Kedzaliman!”, ASPIRASI berharap aksi ini berjalan damai, tertib, dan mampu menjadi pesan kuat bagi pemerintah daerah agar mengkaji ulang kebijakan yang dinilai merugikan rakyat.
Reporter: Nur Hadi
Editor: TE RDG Jateng
0
0
0
0
0
0