25 Sep 2025, 57 View
Diam-diam, sebuah babak baru telah dimulai di jantung ekonomi kita. Selama ini, kita terbiasa melihat investasi Thailand hadir lewat pabrik-pabrik besar: dari jalan tol di Jawa Barat, deretan cerobong menjulang tinggi—mengolah bahan baku menjadi mie instan, plastik, atau mobil. Model investasi yang aman, konvensional, dan telah kita kenal bertahun-tahun.
Namun hari ini, jangan kaget. Sebuah revolusi senyap tengah berlangsung.
Bukan lagi perusahaan raksasa yang sudah mendunia, melainkan dua nama baru yang berani melompat keluar dari pakem: Bhumibol Capital dan Petrotwo Capital. Mereka tidak datang untuk membangun pabrik kotor dan bising. Mereka datang untuk mengubah arah sejarah energi.
Target mereka: minyak dan gas. Tapi bukan sekadar ladang minyak. Mereka justru mengejar masa depan: energi hijau.
Bayangkan, mereka akan membangun pabrik Sustainable Aviation Fuel (SAF)—bahan bakar pesawat yang ramah lingkungan. Di saat dunia masih sibuk berdebat soal transisi energi, mereka sudah melangkah. Di saat kita masih berkutat pada rencana dan wacana, mereka sudah menyalakan mesin.
Ini jelas bukan sekadar bisnis. Ini adalah cermin yang menantang kita. Seolah para jenderal bisnis Thailand itu berbisik:
> “Apakah kalian siap menghadapi masa depan? Apakah kalian masih berpegang pada cara lama, sementara kami sudah menjejak di gerbang era baru?”
Lebih dari sekadar modal, mereka membawa visi. Mereka membaca arah kebijakan energi baru Presiden Prabowo Subianto dengan jernih. Mereka melihat peluang, di mana kita mungkin hanya melihat tantangan. Mereka merangkul BUMD kita, PT Migas Utama Jabar, sebagai mitra utama. Sebuah sinyal kepercayaan besar terhadap potensi Indonesia.
Investasi ini adalah alarm keras: masa depan tidak akan menunggu. Ia datang lewat bentuk yang mengejutkan, melalui langkah yang senyap, namun menentukan.
Maka ini bukan hanya panggilan bagi pemerintah atau pengusaha. Ini juga panggilan untuk pemuda, akademisi, dan masyarakat luas: berhenti jadi penonton. Masa depan energi tidak ditentukan oleh siapa yang paling besar, tapi siapa yang paling siap.
Loncatan senyap dari Negeri Gajah Putih ini bukan sekadar perhitungan uang. Ia adalah pertaruhan atas masa depan—yang mulai direbut, detik ini juga.
Penulis : ET Hadi Syahputra
0
0
0
0
0
0