1 Mar 2021 - 404 View
Bandung, RedaksiDaerah.com - Riskha Akha Yarunisa (11), seorang anak di kelas III Sekolah Dasar Negeri Kamansan IV, asal Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat mengidap penyakit infeksi mata membengkak (Prolaps Isi bola mata).
Irman Hidayat selaku orang tua Riskha mengatakan, mata anaknya membengkak berawal dari gejala mata perih, lalu anak nya mengucek sendiri hingga merah.
"Pada hari Kamis, 5 Februari 2021 lalu, tepat pukul 5 pagi, anaknya Riskha bangun tidur dan mata sebelah kiri mulai perih. Lalu Riskha kucek matanya sampai memerah. Sebagai orang tua kita upayakan mengompres pake daun sirih. Setelah 4 hari mata Riska tetap membengkak sampai bernanah," ungkap Irman kepada media RedaksiDaerah.com melalui telephone selular, Senin (01/03/21).
Adapun kata Irman, berdasarkan keterbatasan pembiayaan hanya bisa membawah Riska ke mantri untuk melakukan pengobatan, dan akhirnya mata sedikit mengempis namun masih mengalami keperian pada mata.
Selain itu kata Irman, agar memastikan keperian pada pembekakan mata Riskha, warga RW 08 setempat mencoba membantu orang tua degan mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) agar di periksa ke Puskesmas Kiangroke.
"Kita di bantu urus SKTM oleh warga. Akhirnya memberanikan diri pergi ke Puskesmas Kiangroke, lalu dirujuk k Rs Al Ihsan bagian Polimata," ungkap Irman.
Menurut Irman di Rumah Sakit Al Ihsan diagnosa dokter mengatakan, anak nya menderita penyakit prolap isi bola mata. Dan juga di vonis mata sebelah kiri sudah tidak bisa aktif lagi (buta).
"Untuk itu, kata dokter, harus segera dioperasi. Kalau di biarkan bisa menjalar ke mata sebelah kanan dan mengakibatkan ke butaan pada kedua matanya," ungkap Irman.
Menidaklanjuti diagnosa tersebut, kata Irman dari Rumah Sakit Al Ihsan di rujuk ke rumah sakit Cicendo bandung untuk mendapatkan perawatan.
"Dari RS Al Ihsan, rujuk ke RS Cicendo. Kata dokter di Cicendo bola mata sebelah kiri Riska harus segera diangkat dan diganti oleh bola mata palsu," ungkap Irman.
Sementara Mami Anti, selaku tetangga Irman mengatakan, kalau orang tua Riskha di kenal sebagai orang yang hidup terbatas, dan tidak mampu.
"Orang tua Riskha tidak mampu, dan tidak punya rumah. Pekerjaan sehari hari nya ngamen dan kuli panggul di pasar. Kami merasa kwatir sekali degan nasip anak nya", ungkap Anti.
Anti pun mengatakan, bahwa untuk membiayai oprasi harus memiliki biaya yang cukup mahal yaitu Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah).
"Untuk sementara kita berdonasi seadanya saja. Ditambah mereka juga tidak memiliki BPJS. Sementara untuk biaya oprasi harus memiliki biaya 30 Juta," ungkap Anti.
Oleh karena itu Anti berharap semoga ada orang baik melalui bapak ibu, dan saudara sekalian yang inggin meringan beban sakit adik Riskha, Silakan hubungi nomor Anti 0812-2330-2875, dan melalui rekening Bank Mandiri, 1320021254942 An : SAEFUDIN, ungkap Anti.
"Semoga jadi amal baik buat kita semua. Terutama bagi yang begitu ikhlas membantu. Semoga tuhan memberkati. Mari selamatkan Riakha," tutup Anti.
Reporter : Wil Susu
Editor : Rj Samosir
0
1
0
0
0
0