21 Des 2021 - 164 View
Surabaya, RedaksiDaerah.com - Ketua DPD RI., AA La Nyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah menetapkan batasan tarif untuk hotel yang menjadi lokasi karantina.
Menurut La Nyalla yang sedang mengisi reses di Jawa Timur, Selasa (21/12/21), kondisi ini sudah banyak dikeluhkan masyarakat.
"Saya menerima sejumlah keluhan dari warga negara Indonesia yang baru datang dari luar negeri. Mereka harus menjalani karantina, namun yang menjadi masalah adalah tarif hotel tempat mereka menjalani karantina," tutur La Nyalla.
Senator asal Jawa Timur itu menjelaskan, pihak hotel memberikan tarif yang sangat memberatkan.
"Ada laporan yang menyebut satu keluarga yang berisi 5 (lima) orang harus membayar Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) untuk menjalani karantina. Ini sangat memberatkan, bahkan sudah keterlaluan," kata La Nyalla.
Dijelaskan La Nyalla, masyarakat lain mengaku stres karena harus membayar Rp.140.000.000,- (seratus empat puluh juta rupiah).
"Karantina sah-sah saja asal pemerintah bisa mengatasi harganya. Ibarat sembako, kalau tidak ada campur tangan pemerintah, pedagang akan seenaknya memberikan harga," ucap La Nyalla.
Menurut La Nyalla, tarif hotel untuk karantina seharusnya diberlakukan seperti PCR atau swab antigen. Harus ada batasan limit termurah dan termahal.
Karena tidak semua warga negara Indonesia yang pulang dari luar negeri itu orang kaya yang liburan. Ada yang berobat dan keperluan lainnya.
“Harusnya pemerintah memberi patokan tertinggi harga hotel. Harus ada penetapan tarif dari pemerintah untuk kepentingan karantina yang notabene kewajiban yang dibuat pemerintah untuk masyarakat," tutup La Nyalla.
Sumber : Relis
Editor : Yudi
0
0
0
0
0
0