Redaksi Sumbar

Juru bicara PT RAP, Jon Amalta, SH

Tokoh Bidar Alam Sesalkan Yang Terjadi, PT RAP : Semoga Masyarakat Solok Selatan Dapat Pemimpin Terbaik

30 Sep 2020 - 375 View

Juru bicara PT RAP, Jon Amalta, SH

Solsel |Sumbar| - Masa depan Solok Selatan ke depan sangat ditentukan oleh masyarakat daerah itu sendiri. Rakyat harus berdaulat dengan suara mereka, suara yang memang berasal dari hati nurani, bukan untuk kepentingan sesaat.

"Kami mendoakan semoga masyarakat Solok Selatan bisa mendapatkan pemimpin, sesuai hati nurani. Pemimpin yang bisa mengayomi, melindungi, melayani, membuka hati buat siapapun yang berbuat baik untuk Solok Selatan," kata juru bicara PT RAP, Jon Amalta, SH, sebuah perusahaan perkebunan yang telah menanamkan investasi di perkebunan kawasan Bidar Alam, Solok Selatan, Sumatera Barat, Selasa (29/09/20).

Pihaknya mengaku, mendukung penuh terlaksananya pesta demokrasi yang damai dan mengutamakan rasa kekeluargaan alias Pilkada Damai Badumsanak. Pemimpin Solok Selatan diharapkan tidak jadi penguasa yang arogan, tapi pejabat yang mampu memimpin daerah dengan benar-benar memajukan Kabupaten Solok Selatan dan mensejahterakan masyarakat.

"Kita juga berharap terciptanya iklim kondusif yang positif dalam dunia investasi. Jika investor merasa tak nyaman, kebijakan Pemerintah dalam sektor ekonomi tentu terancam," ungkap Jon Amalta.

Seperti yang diberikan media ini sebelumnya, bahwa pihak investor mengeluh terhadap kebijakan arogan salah satu kandidat Bupati yang saat itu berkuasa, bukannya membangun dan menjaga iklim investasi dengan baik, malah pihaknya berusaha diduga untuk membenturkan antara investor dengan masyarakat.

Kreatifitas para kandidat dan timsesnya tentu ada yang menempuh cara elegan dan sebaliknya, tergantung kompetensi para calon itu sendiri. Tapi, masyarakat sebagai juri yang paling jujur dan adil tentu tak bisa di bodohi, meski ada sebagaian yang sempat dikelabui.

"Pemimpin yang baik, sepak terjangnya tentu sudah direkam masyarakat dengan baik. Dari 3 pasang calon, tentu masyarakat sudah punya calon terbaik," tambah Jon Amalta.

Sejauh ini perusahaan mengalami kerugian berinvestasi di Kabupaten Solok Selatan. Pihak investor tetap berkeyakinan pemimpin masa depan pilihan rakyat akan mampu memberi iklim kondusif dalam sektor investasi, ujar Jon Amalta.

Tokoh masyarakat Solok Selatan asal Bidar Alam Dt. Bando Sati yang dihubungi media juga menyatakan, bahwa masyarakat sangat berharap Solok Selatan ke depan akan mendapatkan pemimpin yang arif dan bijaksana. Pemimpin yang bisa mengayomi masyarakat, bisa bertindak adil dan jujur.

Terkait permasalahan Bidar Alam dan investor, dirinya juga mengaku kecewa. Tokoh masyarakat Bidar Alam ini juga menyesalkan apa yang terjadi antara investor dengan masyarakat.

Menurutnya, hal tersebut tak harus terjadi jika ada komunikasi yang terbuka dari orang dipercaya dengan masyarakat itu sendiri. Jika pihak yang terlibat bisa memberikan informasi yang sebenarnya pada masyarakat dan transparan terhadap proses negosiasi yang dilakukan, maka masalahnya takkan terjadi sejauh dan seburuk sekarang.

"Perlu sebenarnya sebuah kejujuran dan komunikasi oleh para perwakilan masyarakat pada yang masyarakat itu sendiri. Persoalan PT RAP, pemahaman masyarakat terhadap 60% dan 40% ini kan masih rancu. Persen ini menjadi ketetapan musyawarah masyarakat dengan PT RAP yang terdahulu,” ucap Dt Bando Sati.

Kemudian dengan sistem ini, pemahaman masyarakat yang rancu yang dimaksud adalah disini kan? Yang dibagi itu adalah pembagian hasil. Nah, penterjemahan masyarakat adalah dimana ada suatu pokok tanaman itu 60% punya perusahaan dan 40% punya masyarakat, jelas Dt Bando Sati.

“Saya dulunya telah  berusaha memberikan pengertian kepada masyarakat menyangkut terhadap pemahaman 60% dan 40% ini. Kadang-kadang masyarakat ini banyak penafsiran yang berbeda-beda, ini salah satu pointnya,"terang Dt Bando Sati.

Ketua DPRD Solok Selatan Zigo Rolanda juga mengakui, bahwa persoalan Bidar Alam di masa adalah objek sensitif. Ia mengaku tak bisa berkomentar terlalu banyak terhadap persoalan ini.

Namun Zigo juga mengatakan, bahwa persoalan ini pernah dibawa ke DPRD dan dibahas bersama pada zaman sebelum dirinya memimpin. Dia juga berharap tak ada pihak yang menggunakan isu ini sebagai senjata untuk saling menjatuhkan satu sama lain. 

"Saya akui, isu Bidar Alam sangat sensitif di pada masa Pilkada Solok Selatan 2020. Saya sangat berharap dan meminta semua pihak agar tak menggunakan isu ini untuk senjata menjatuhkan satu sama lain", ucap Ketua DPRD Solok Selatan di Rumah Dinas, Kamis (17/09/20).

Kita semua, seluruh masyarakat Solok Selatan sangat berkepentingan terselenggaranya Pilkada Damai Badunsanak. Perosalan Bidar Alam, sudah pernah di bawa ke DPRD di masa sebelum saya untuk di mediasi, dicarikan jalan keluar yang terbaik.

Apapun persoalan bisa terjadi meski kita coba menghindari. Kita harus bisa dewasa menyikapi keadaan yang terus berdinamika," tutup Ketua DPRD Solok Selatan yang juga Ketua Dewan pembinan HIPMI Sumbar.

 

 

-Tim Peliputan-

Apa yang anda rasakan setelah membacanya...?

love

0

Suka
dislike

0

Kecewa
wow

0

Wow
funny

0

Lucu
angry

0

Marah
sad

0

Sedih