Padang, RedaksiDaerah.com-Tak bisa dipungkiri kepengurusan KONI Sumbar, juga jadi rebutan kader penguasa. Bahkan, diantara mereka mengaku sudah mendapat restu. Alasan kader penguasa jadi Ketua KONI anggaran mudah dicairkan

Wajar saja, asumsi itu, membuat
insan olah raga Sumbar merasa tak nyaman atas stigma yang menyebut ; Jika Ketum KONI bukan orangnya penguasa, anggaran bakal susah.

Ini menjadi perbincangan,  beberapa insan. Bahkan, salah seorang pegiat olah raga yang tak mau disebutkan namanya dengan tegas mengatakan, merasa tak nyaman dengan stigma ini

"Kami tak nyaman dengan stigma tersebut," ungkap nara sumber pertama yang berasal dari salah satu cabor minta disembunyikan cabornya.

"Stigma itu sangat menganggu, bisa ndak olah raga itu dikelola secara murni lepas dan kepentingan politik serta kekuasaan?"ungkap sumber lain yang juga keberatan menyampaikan ia bagian apa dari kepengurusan KONi.

Malah ada yang mengatakan jika, KONI dikelola oleh pihak yang lepas dari kepentingan politik dan kekuasaan mungkin lebih baik. Dan pihak penguasa tidak mengintervensi.

SPORTY yang selalu mengamati KONI menilai sikap itu tak berkelebihan dan lumrah.

"Sejogyanya, KONI lepas dari semua kepentingan tersebut. Bila perlu, kepengurusan KONI ke depan tak diisi oleh mereka(pihak yang terlibat dengan politik dan kekuasaan_red),"tegas pendiri SPORTY, Pax Alle.

Pax Alle mengaku prihatin dan kasihan melihat saudara-sauara altit yang berjuang, cabor yang bekerjakeras. Dan juga melihat KONI yang terombang ambing oleh angin kepentingan yang saling tarik menarik.

"Mungkin, jika calon yang beredar dianggap belum jadi bagian dari solusi ; munculkan calon alternatif,"usulnya.

Calon alternatif yang lepas dari warna kisruh. Ia yang memahami dunia olah raga, memiliki serta menjunjung semangat sportifitas dan siap mengemban amanah secara total tanpa bergantung pada anggaran APBD.

Jika calon itu ada menurut Pax Alle, ia akan jadi pilihan alternatif baik menyelamatkan KONI dan dunia olah raga Sumbar.

"Jika itu ada, maka ia berpotensi sebagai solusi dan penyelamat. Pertanyaannya, adakah dan siapakah?" tutupnya. 

Sumber   : Rel/Liputan
Reportee : Tim
Editor      : TE Sumbar