6 Okt 2025 - 632 View
Tanah Datar – RedaksiDaerah.com — Musibah maut kembali terjadi di lokasi galian C pasir cadas di jorong Kapuah, Nagari Tanjung Barulak, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Senin (6/10/2025). Seorang pekerja bernama Ali Umar (55) meregang nyawa setelah tertimbun material longsor saat tengah bekerja.
Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB ketika korban sedang mengambil pasir di bawah tebing setinggi 10 hingga 15 meter. Tanpa tanda-tanda peringatan, tebing cadas tersebut tiba-tiba runtuh dan menimpa tubuh korban. Material berupa pasir, batu, dan tanah langsung menutupinya sepenuhnya.
Kesaksian warga di lokasi menyebutkan, korban sempat berteriak minta tolong sebelum akhirnya suara tertelan oleh gemuruh longsoran. Rekan-rekan kerja yang panik segera berlari mencari bantuan. Namun, kondisi tebing yang curam dan tumpukan material tebal membuat upaya penyelamatan tak mudah dilakukan.
Evakuasi pun berlangsung dramatis. Warga bersama aparat kepolisian dan petugas BPBD Tanah Datar harus menurunkan alat berat jenis excavator untuk mengangkat timbunan material. Proses pencarian memakan waktu lebih dari dua jam karena korban tertimbun cukup dalam di antara batuan cadas yang padat.
Sekitar pukul 12.13 WIB, tubuh Ali Umar akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Evakuasi dilanjutkan dengan penuh kehati-hatian sebelum jasadnya dibawa menggunakan ambulans menuju Puskesmas terdekat untuk pemeriksaan medis.
Menurut informasi dari warga sekitar, sehari-hari korban dikenal sebagai sosok pekerja keras yang menggantungkan hidupnya dari mengambil pasir dan bertani di kawasan tersebut. Ia dikenal ramah dan sering membantu warga sekitar tanpa pamrih. Kepergiannya menjadi duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Nagari Tanjung Barulak.
Kepolisian Sektor Batipuh segera memasang garis polisi di area kejadian untuk melakukan penyelidikan. Dugaan sementara, longsor dipicu oleh kondisi tebing yang labil akibat aktivitas galian yang sudah cukup dalam tanpa pengaman memadai.
Musibah ini kembali membuka mata publik terhadap lemahnya pengawasan dan standar keselamatan di lokasi-lokasi galian C di Tanah Datar. Banyak titik galian beroperasi tanpa kajian geoteknik dan tanpa prosedur keamanan yang jelas, sehingga pekerja sering menjadi korban.
Pihak pemerintah daerah diminta turun tangan serius. Aktivitas galian yang tidak memenuhi standar keselamatan harus dievaluasi dan ditertibkan sebelum jatuh korban berikutnya. Tragedi seperti ini seharusnya menjadi alarm keras bagi semua pihak — bahwa di balik pasir dan batu yang diambil, ada nyawa manusia yang menjadi taruhannya.
Kini, suasana duka menyelimuti jorong Kapuah. Di tengah kesunyian siang, hanya terdengar tangis keluarga dan warga yang tak percaya, bahwa pekerjaan rutin mencari nafkah bisa berakhir dengan maut di pelukan tanah yang selama ini mereka gali untuk bertahan hidup.
---
Reporter: Fernando
Editor: RD TE Sumbar
0
0
0
0
0
0