Humbahas |Sumut| - Presiden RI Ir Joko Widodo memang selalu dirindukan dan dinantikan masyarakat dimanapun beliau berada, penampilan sederhana, tidak dibuat-buat selalu percaya dan sayang pada rakyatnya, itulah yang membuat pasukan Paspampres kadang kala kelabakan mengikuti cara kerja Presiden merakyat ini.

Kejadian unik terjadi juga ketika Presiden Jokowi berkunjung ke Kabupaten Humbang Hasundutan beberapa hari lalu, ketika Presiden RI meninjau sentra Food Estate yang sangat potensial menjadi salah satu daerah pertanian pangan di Sumatera Utara.

Ditengah perjalanan ketika melewati Kota Humbahas, masyarakat berteriak-teriak memanggil nama Presiden, Paspampres beserta kemananan setempat sibuk mengarahkan warga yang mendekat kemobil Presiden agar menjauh, jangan memasuki badan jalan.

Masyarakat terus berteriak memanggil Pak Jokowi, hingga mobilpun terhenti karena warga sudah masuk kebadan jalan menghalangi laju kendaraan, ditengah pasukan keamanan sibuk dengan tugasnya mengamankan masyarakat, tiba-tiba Jokowi turun dari mobil dengan santai mendekat kearah masyarakat serta bersalaman dan melambaikan tangan kepada mereka yang tidak terjangkau untuk berjabat tangan.

Tentu tingkah Presiden seperti ini bukan sekali dua kali, hampir setiap kunjungannya ke daerah, selalu menyempatkan diri lebih dekat, lebih akrab dengan masyarakatnya, beliau berkata "Saya disayangi masyarakat, tidak mungkin mereka membunuh saya," tapi Paspampres pasti selalu kelabakan karena kadangkala yang dilakukan Presiden Jokowi kadang lari dari Protokol Keamanan, tapi apakah mereka tahu Presiden seperti inilah yang dirindukan masyarakat, Presiden yang merakyat, bersatu dengan para petani, pelayan, pengemis dan pemulung. Jokowi tidak takut berjabat tangan dengan rakyat yang bau dan kumal, sungguh Presiden unik dan mengagumkan.

Hal ini dapat juga dilihat ketika beliau ikut berpanas-panasan bersama petani Humbang Hasundutan saat memanen Kentang dan Bawang, duduk ditanah tampa canggung, bercanda bersama para petani.

Disana Jokowi mengatakan, Program pemerintah menjadikan Food Estate merupakan antisipasi kelangkaan persediaan pangan dengan membentuk wilayah pertanian terintegrasi antara bertani pangan dan peternakan.

Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan salah satu daerah yang memanfaatkan kesempatan ini dengan cara melibatkan masyarakat dengan pembentukan kelompok tani yang bekerjasama dengan Pemerintah dan perusahaan besar pangan.

Melalui program Pemerintah dengan sistem Food Estate ini akan menjadikan Kabupaten Humbang Hasundutan salah satu pusat pemasok kebutuhan pangan nasional seperti kentang, bawang, cabe dan pertanian holtikultura lainnya.

Cepat atau lambat akan mampu meningkatkan keterampilan bertani masyarakat dan suatu saat akan meningkatkan kesejahteraan petani dengan menjadikan Kabupaten Humbang Hasundutan sebagai salah satu pemasok pangan menyaingi Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun, demikian Presiden mengatakan dihadapan Gubernur Sumatera Utara dan kelompok tani, pada Selasa 27 Oktober 2020 kemaren.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan, kita pantas  mengapresiasi kebijakan Pemerintah Pusat ini yang memberikan kesempatan kepada Kabupaten Humbang Hasundutan menjadi wilayah Food Estate yang kedepannya akan menjadi lumbung pangan bagi Provinsi Sumatera Utara, ujarnya singkat.

-Tim Peliputan-

Editor : Lia Hambali