18 Apr 2020 - 167 View
Kab Karo |Sumut| - Menyikapi himbauan Pemerintah Pusat agar para Kepala Desa memberikan BLT Dana Desa kepada warga kurang mampu, yang terdampak Covid-19.
Adapun yang menerima bantuan BLT Dana Desa,melalui pendataan dari Kelurahan/Pengurus Desa adalah mereka yang dianggap kurang mampu/miskin.
Sebenarnya, kategori miskin tentu yang tidak bisa mencukupi kebutuhan sandang dan pangan sehari-hari bagi keluarganya.
Namun yang kami pertanyakan didalam Pengumuman (terlampir) yang dibuat Kepala Desa Gongsol Syamsudin ini di antaranya, Kartu Keluarga/KK hanya tamatan SD, Rumah berdinding tepas, tidak ada listrik dan air yang masih dari sungai, beli baju hanya mampu setahun sekali.
Ironisnya, apakah Kades tahu kalau warganya beli baju setahun sekali, dan sekarang ini hampir tidak ada di KK yang tamatan Sekolah Dasar. Demikian juga dengan rumah yang tidak menggunakan listrik. Karna sebagaimana kita tahu, Desa Gongsol ini hanya berjarak lebih kurang 1 km dari Pusat Kota Berastagi (Kecamatan) yang juga merupakan Kota Wisata yang diandalkan di Kab. Karo ini,. Tidak mungkin listrik dirumah warga tidak ada, apalagi sekarang ada subsidi dari Pemerintah, ujar Henny dengan beberapa ibu rumah tangga Desa Gongsol kepada awak media, Sabtu (18/04/20) di Berastagi.
Disaat konfirmasikan kepada Kades Gongsol Syamsudin, ketikan kami datang kekantor Desa, Kades tidak berada ditempat.
Lalu media ini mencoba menemui Kades Syamsudin ke rumahnya dan keluarlah anaknya.
"Bapak lagi keladang, kata anak Kades Syamsudin ini".
Ketika menghubungi melalui telepon selular, ironisnya Kades Syamsudin terkesan bungkam dan selalu menghindar. Kades Syamsudin menjawab, "Maaf salah sambung", dan handphone langsung dimatikan.
-Lia Hambali-
0
0
0
0
1
0