30 Sep 2025 - 54 View
Tanah Datar – RedaksiDaerah.com — Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Selasa (30/9/2025) pukul 09.39 WIB, gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Tanah Datar dan Agam ini tercatat mengalami erupsi dengan lontaran abu setinggi ±400 meter di atas puncak atau sekitar 3.291 meter di atas permukaan laut.
Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, condong ke arah timur. Aktivitas tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 6,4 mm dan durasi sekitar 31 detik.
Meski erupsi berlangsung singkat, masyarakat diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan. Saat ini, Gunung Marapi masih berada pada Status Level II (Waspada). PVMBG menegaskan agar penduduk maupun wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah utama, Kawah Verbeek.
Selain potensi lontaran abu, bahaya lahar hujan juga menjadi perhatian serius. Warga yang tinggal di bantaran sungai yang berhulu di Marapi diminta waspada terhadap kemungkinan banjir lahar, terutama di musim penghujan. "Jika terjadi hujan abu, masyarakat wajib menggunakan masker untuk menghindari gangguan pernapasan," tulis PVMBG dalam keterangan resminya.
PVMBG juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh informasi menyesatkan terkait aktivitas Marapi. Seluruh pihak diimbau menjaga suasana tetap kondusif dan hanya merujuk pada informasi resmi dari pemerintah maupun lembaga terkait.
Sejumlah daerah yang berpotensi terdampak, seperti Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam diminta aktif berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunungapi Marapi di Bukittinggi maupun PVMBG di Bandung.
Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas gunung ini melalui situs resmi PVMBG (vsi.esdm.go.id), Magma Indonesia (magma.esdm.go.id), atau aplikasi Magma Indonesia di Google Playstore, serta akun resmi media sosial PVMBG.
Gunung Marapi dikenal sebagai gunung api paling aktif di Sumatera Barat. Dengan sejarah erupsi berulang, gunung setinggi 2.891 mdpl ini terus menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat di sekitarnya.
---
Reporter: Fernando
Editor: RD TE Sumbar
0
0
0
0
0
0