Redaksi Nusantara

Ketua DPD RI., AA La Nyalla Mahmud Mattalitti bersama rombongan makan bersama di Kerajaan Mamuju

Kunjungi Radar Sultra, Ketua DPD RI Singgung Munas Kadin

30 Mei 2021 - 51 View

Ketua DPD RI., AA La Nyalla Mahmud Mattalitti bersama rombongan makan bersama di Kerajaan Mamuju

Mamuju, RedaksiDaerah.com - Ketua DPD RI., AA La Nyalla Mahmud Mattalitti dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Sulawesi Barat juga melakukan media visit ke kantor Radar Sultra dan Sulbar TV. La Nyalla dan rombongan diterima Direktur Utama Group Media Radar, Naskah M Nabhan di kantor sementara Radar Sulbar di kawasan Komplek Legenda Garden, Mamuju, Minggu (30/05/21).

Ketika ditanya tentang Munas Kadin Indonesia, La Nyalla yang juga Ketua Dewan Penasehat Kadin Jatim mengaku dari dua kandidat yang muncul, Anindya Bakrie dan Arsyad Rasjid, dalam pandangannya yang lebih pantas memimpin Kadin Indonesia adalah Anindya Bakrie. Mengingat jam terbang di Kadin dan kemampuan organisasi Anin yang sudah teruji sebagai Wakil Ketua Umum bidang organisasi.

“Anin sudah lama aktif di Kadin, dan meniti dari bawah juga. Hingga dipercaya sebagai WKU bidang organisasi. Tentu dia lebih pantas dari sisi merit sistem. Sedangkan Arsyad baru dua tahun aktif. Sebaiknya Arsyad aktif dulu, nanti periode berikutnya, baru maju,” tukas La Nyalla.

Ia juga menyinggung soal dukungan kepada Arsyad dari sejumlah koleganya yang menjabat Menteri Kabinet, seolah dikesankan kemunculan Asryad untuk memegang Kadin Indonesia dikehendaki Presiden Joko Widodo.

“Tidak mungkin lah Pak Jokowi sampai ngurusin seperti itu. Pak Jokowi karakternya tidak seperti itu. Beliau tipikal pekerja yang serius terhadap apa yang menjadi tugasnya di pemerintahan,” urai La Nyalla. 

Dalam kesempatan media visit tersebut, La Nyalla juga kembali menyinggung rencana Amandemen ke-5 UUD 1945. Dimana DPD RI menyoal tentang buntunya saluran bagi warga negara yang bukan kader partai politik untuk mendapatkan hak yang sama untuk dipilih. Sementara ada putra-putri terbaik yang bukan berasal dari kader partai politik.

“Sekarang yang bisa mengusulkan Capres hanya partai politik. Seharusnya dibuka juga saluran untuk calon dari unsur non-partai politik. Apalagi faktanya tidak semua partai bisa mengusung calon, sejak dibuat UU No. 7 tahun 2017 tentang Pemilu, yang memberi ambang batas capres bisa diusung dengan 20 persen dukungan parpol,” ungkap La Nyalla.

Oleh karena itu, lanjut La Nyalla, dirinya melihat ada kemunduran demokrasi di Indonesia, akibat lahirnya UU Pemilu tersebut.

“Itu sebabnya saya bicara di kampus, untuk memantik diskusi akademik dari kalangan cendekiawan dan ahli tata negara untuk kembali memikirkan arah perjalanan bangsa ini agar lebih baik ke depan,” pungkas La Nyalla.

Dalam kunjungannya La Nyalla didampingi Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi, Wakil Ketua Komite II DPD RI Bustami Zainudin, Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni, bersama Anggota DPD RI Sulbar (Iskandar Muda BL, H Almalik Pababari, Ajbar, Andri Prayoga Putra Singkarru), dan anggota DPD RI NTB Evi Apita Maya.

Setelah dari Kantor Radar Sulbar, La Nyalla beserta rombongan mengunjungi Kantor Perwakilan DPD RI Sulawesi Barat di jalan Ahmad Yani, Mamuju, Sulawesi Barat.

 

Sumber  :  Relis

Editor      :  Yanti

Apa yang anda rasakan setelah membacanya...?

love

0

Suka
dislike

0

Kecewa
wow

0

Wow
funny

0

Lucu
angry

0

Marah
sad

0

Sedih