Redaksi Sumbar

Para pengurus baru BUMNag Baringin Saiyo berpose bersama usai pemilihan di aula kantor Nagari Baringin, Sabtu (27/9/2025). Zulkifli—yang baru saja terpilih sebagai direktur—berdiri di barisan tengah sambil tersenyum lebar, didampingi Walinagari Rahmat Aliyah Andri dan anggota dewan pengawas Bayu, Nuria Ainoni, serta Surya Ronal. Di belakang mereka, spanduk pemilihan masih tergantung, sementara sisa kertas suara dan kursi yang baru dibereskan menambah kesan hangat pesta demokrasi nagari.

“Zulkifli Menang Telak! BUMNag Baringin Dapat Kapten Baru”

27 Sep 2025 - 466 View

Para pengurus baru BUMNag Baringin Saiyo berpose bersama usai pemilihan di aula kantor Nagari Baringin, Sabtu (27/9/2025). Zulkifli—yang baru saja terpilih sebagai direktur—berdiri di barisan tengah sambil tersenyum lebar, didampingi Walinagari Rahmat Aliyah Andri dan anggota dewan pengawas Bayu, Nuria Ainoni, serta Surya Ronal. Di belakang mereka, spanduk pemilihan masih tergantung, sementara sisa kertas suara dan kursi yang baru dibereskan menambah kesan hangat pesta demokrasi nagari.

Tanah DatarRedaksiDaerah.com — Aula kantor Nagari Baringin, Sabtu siang, 27 September 2025, mendadak jadi panggung politik ekonomi lokal. Warga dari 13 jorong berbondong-bondong hadir, menyaksikan babak baru bagi Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Baringin Saiyo. Setelah dua tahun lowong pasca pengunduran diri Indra Sanjaya pada 2023, jabatan direktur akhirnya punya nakhoda baru.

 

Ruang aula yang biasanya sepi rapat rutin, kali ini riuh dengan tepuk tangan dan sorakan. Pemilihan pengurus BUMNag diselenggarakan dengan tata cara musyawarah nagari yang ketat namun penuh canda tawa khas masyarakat Baringin. Ketua Badan Permusyawarahan Rakyat Nagari (BPRN) Baringin, yang memimpin pembukaan acara, menekankan pentingnya regenerasi kepemimpinan untuk menggerakkan roda perekonomian nagari.

 

Proses pemilihan berlangsung lugas. Lima calon berebut simpati pemilik suara yang terdiri dari perwakilan jorong dan tokoh masyarakat. Dari bilik suara sederhana, 88 kertas suara dihitung dengan saksama. Hasilnya, Zulkifli keluar sebagai jawara dengan 30 suara, disusul Puspita Ulfa 26 suara, Rinda Oktora 19 suara, Nuria Ainoni 11 suara, dan Venny Irimi 2 suara. Sorak kecil meletup saat angka terakhir diumumkan.

 

Tak hanya direktur yang dipilih, kursi dewan pengawas juga jadi rebutan. Tiga nama akhirnya dipercaya memegang fungsi pengawasan: Bayu, Nuria Ainoni, dan Surya Ronal. Komposisi ini disebut-sebut sebagai kombinasi pengalaman dan semangat muda yang diharapkan jadi rem sekaligus motor penggerak BUMNag.

 

Walinagari Baringin, Rahmat Aliyah Andri, Amd, dalam pernyataannya usai pemilihan menegaskan bahwa BUMNag bukan sekadar unit usaha, melainkan ujung tombak kemandirian ekonomi nagari. “Kita butuh terobosan nyata. Zulkifli dan tim harus berani ambil langkah strategis, dari penguatan ketahanan pangan hingga inovasi layanan,” tegasnya.

 

Zulkifli, yang kini resmi menyandang jabatan direktur, tampil santai namun penuh tekad. Kepada wartawan ia menegaskan siap membuktikan diri. “Kepercayaan ini amanah besar. Fokus awal kami adalah menata manajemen dan membuka peluang usaha baru yang bisa dirasakan langsung masyarakat 13 jorong,” ujarnya, menandaskan rencana ekspansi di sektor pertanian dan usaha kecil.

 

Di sela-sela acara, seorang tokoh masyarakat yang enggan disebut namanya menilai pemilihan kali ini jadi sinyal positif. “Sudah lama kita menunggu figur yang bisa membawa BUMNag naik kelas. Zulkifli punya rekam jejak di bidang koperasi, itu modal besar,” katanya, seraya menyebut tantangan besar menanti, mulai dari manajemen keuangan hingga menjaga transparansi.

 

Euforia pemilihan bukan tanpa catatan. Beberapa warga mengingatkan bahwa BUMNag kerap terjebak rutinitas dan minim inovasi. Momentum pergantian pengurus diharapkan jadi babak baru yang lebih berani menjemput peluang, terutama saat ketahanan pangan dan ekonomi nagari jadi isu strategis di Tanah Datar.

 

Sebagai lembaga ekonomi berbasis nagari, BUMNag Baringin Saiyo memang memegang peran vital. Ia bukan hanya sumber pendapatan asli nagari, tapi juga tumpuan bagi program pemberdayaan masyarakat. Tanpa arah kepemimpinan yang jelas, potensi itu mudah mandek. Itulah sebabnya pemilihan ini dipandang bukan sekadar seremonial, melainkan investasi jangka panjang.

 

Sore itu, aula perlahan kembali hening. Namun gema pemilihan masih terasa di tiap sudut jorong. Zulkifli dan jajaran barunya kini memikul harapan besar: menjadikan BUMNag Baringin Saiyo bukan sekadar “usaha milik nagari”, tapi mesin penggerak ekonomi yang bisa membuat 13 jorong berdiri lebih tegak menghadapi tantangan masa depan.

-----

Reporter: Fernando 

Editor: RD TE Sumbar 

 

Apa yang anda rasakan setelah membacanya...?

love

1

Suka
dislike

0

Kecewa
wow

1

Wow
funny

0

Lucu
angry

0

Marah
sad

0

Sedih