Malang, RedaksiDaerah.com - KNDJH Rescue 020 Raider Malang terus menunjukkan eksistensinya sebagai garda terdepan dalam aksi kemanusiaan. Kiprah nyata tim ini tercatat dalam berbagai penanganan bencana besar di Indonesia, mulai dari erupsi Gunung Semeru hingga banjir bandang di wilayah Aceh dan Sumatera.

Pembina KNDJH Rescue 020 Raider Malang, Indra Setyo Sutrisno, memaparkan sejarah singkat berdirinya organisasi tersebut. Ia menjelaskan bahwa, Rescue 020 Raider Malang berawal dari komunitas Briker dengan logo komunitas 14020 yang terpanggil oleh nilai-nilai kemanusiaan.

“Rescue 020 Raider Malang didirikan oleh empat orang, yaitu saya sendiri, Luky, Saiful Anwar, dan almarhum Pak Darmo. Awalnya kami bergerak secara komunitas, namun karena sering terlibat dalam berbagai kejadian dan bencana, akhirnya kami sepakat membentuk tim rescue,” ungkap Indra, sapaan akrabnya dalam acara Podcast yang digelar KSK Indonesia di Gedung Malang Creative Center, Lantai 2 Kota Malang, pada Minggu, 21 Desember 2025.

Seiring waktu, kehadiran Rescue 020 Raider Malang berkembang sangat pesat. Anggotanya tidak hanya berasal dari komunitas, tetapi juga dari kalangan pelajar, pekerja, dan relawan lintas latar belakang. Setelah bergabung dengan Yayasan Peduli Kasih KNDJH, nama tim resmi menjadi KNDJH Rescue 020 Raider Malang.

Sementara itu, Ketua KNDJH Rescue 020 Raider Malang, Kiki Priyo Handoko, menjelaskan respons cepat timnya saat terjadi erupsi Gunung Semeru pada Kamis, 19 Desember 2025 lalu. Menurutnya, setelah menerima laporan dari warga terdampak, tim langsung bergerak dengan sistem terkoordinasi.

“Kami membagi personel menjadi tiga tim. Tim pertama dalam waktu kurang dari 10 menit langsung menuju lokasi untuk evakuasi dan assessment. Tim kedua menyiapkan kebutuhan mendesak seperti tenda, makanan siap saji, air mineral, dan logistik lainnya. Sementara tim ketiga mengelola data korban dan lokasi untuk percepatan pemulihan pascabencana,” jelas Kiki, selaku penanggung jawab sarana dan prasarana sekaligus guru pembimbing Paskibraka di SMKN 10 Malang itu.

Dalam sesi tanya jawab, Ketua DPD PJS Jawa Timur, Michael Markus asal Surabaya, mengajukan pertanyaan terkait bagaimana KNDJH Rescue 020 Raider Malang menyikapi pengalaman yang telah dilalui serta kesiapan menghadapi tantangan ke depan, termasuk kekuatan kolaborasi dengan jajaran samping.

Menanggapi hal tersebut, Indra Setyo Sutrisno menegaskan bahwa, timnya mendapat dukungan penuh dari yayasan KNDJH dan telah terukur dalam setiap penugasan.

“Kami adalah tim respons bencana yang terlatih dan terbiasa menghadapi medan berat. Pengalaman kami mulai dari Aceh pada 2004, berbagai bencana nasional, evakuasi korban kecelakaan dengan kondisi terburuk, hingga KLB tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang merenggut 135 nyawa,” ujar pria yang sehari-hari bekerja di CV, Adi Bina Jaya tersebut.

Ia juga mengakui bahwa tragedi tersebut meninggalkan trauma mendalam, terutama karena rasa keadilan yang dinilai belum berjalan semestinya. Meski demikian, KNDJH Rescue 020 Raider Malang tetap menjaga hubungan baik dan koordinasi dengan TNI dan Polri, sembari berharap seluruh unsur dapat berjalan seiring dan berdampingan demi kemanusiaan.

Di penghujung acara podcast, Sumaningsih, selaku Divisi Logistik KNDJH Rescue 020 Raider Malang yang juga berkerja di SPPG Yayasan Harapan Anak Sekolah Sukses, menyampaikan ucapan selamat Hari Ibu kepada seluruh tim perempuan di KNDJH Rescue 020 Raider Malang. Ia juga menyampaikan doa khusus untuk ibunya yang saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

“Bertepatan dengan peringatan Hari Ibu 2025 ini, semoga ibu saya dan seluruh ibu di mana pun berada diberikan kesehatan dan kekuatan, serta bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala,” tuturnya dengan haru.

Dengan semangat Cepat, Tangkas, dan Trengginas, KNDJH Rescue 020 Raider Malang terus berkomitmen hadir di tengah masyarakat sebagai wujud nyata pengabdian tanpa pamrih bagi kemanusiaan. 

Reporter: Ana

Editor: RD TE Jatim