25 Sep 2024 - 26 View
Medan, Redaksidaerah.com - Aktivitas truk pengangkut tanah timbun di jalan Rawe 1 Kelurahan Besar dan Kelurahan Martubung rusak parah, warga sangat resah.
Pantauan awak media jalan Rawe 1 banyak jalan yang berlubang akibat lalu lalangnya truk pengangkut material tanah timbun guna pembangunan perumahan nasioanal milik negara ini.
Perluasan pembangunan perumahan yang dilakukan perumnas yang dinamakan Gardenia Living Harmoni di kelurahan Tangkahan ini membawa dampak jalan banyak rusak dan berlubang.
Pasalnya, aktivitas kendaraan berbadan besar dengan beban muatan melebih tonase jalan ini, telah menjadi pemicu utama kerusakan ruas badan jalan Rawe 1 yang merupakan aset milik Pemerintah daerah kota Medan.
Disepanjang jalan aspal yang banyak ditemukan lubang dengan kedalaman 30-40 centimeter yang sangat membahayakan para pengguna jalan karena berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan lalulintas.
Manurung salah satu warga mengatakan sudah banyak korban jatuh di sini, semalam seorang ibu yang mengantar anaknya terperosok pas di kejadian sekarang ini (yang truk terparter) tiap hari bang ada ada aja kejadian di sepanjang jalan ini, ungkapnya.
Manurung mengatakan ini akibat banyaknya truk pengangkut tanah timbun ke proyek proyek pemerintah maupun swasta," ungkapnya.
Bahkan, dijalan tersebut juga banyak keretakan hingga bergelombang, akibat tekstur jalan tak mampu menampung beban kendaraan berbadan bongsor melebihi tonase. Keluhan ini disampaikan W. Sipahutar warga griya yang juga sebagai ketua LSM DPC Penjara kota Medan.
Kata Sipahutar, penyebab utama kerusakan Jalan rawe itu, akibat adanya aktivitas truk tronton pengakut tanah timbun melebihi muatan atau tonase. Selain berdampak bagi kesehatan akibat tanah yang berceceran menyebabkan polusi udara.
“Selain dampak aktivitas truk tronton pengangkut tanah ini berbahaya bagi kesehatan, jalan daerah pun jadi rusak dibuatnya karena melebihi tonase. Tentunya aktivitas pengerukan tanah tanpa kendali ini, memberikan dampak buruk bagi masyarakat Jadi, jangan tunggu korban jiwa dulu, baru aktivitas kendaraan berat perusak jalan itu ditertibkan,” desak Sipahutar.
Kata Sipahutar lagi, dirinya menilai kerusakan jalan itu akibat masih lemahnya pengawasan jalan yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) kota Medan. Sehingga banyak anggaran daerah (APBD) Kota Medan yang terbuang mubazir untuk melakukan perbaikan jalan rusak tersebut berulang kali, dampak aktivitas truk tronton pengangkut tanah yang sudah sangat lama beroperasi bebas tanpa kendali.
“Kalau pengawasan Dishub maksimal, tentunya aset jalan milik pemerintah daerah Negeri Amanah ini tidak cepat rusak. Sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat dalam jangka waktu yang panjang,” tuturnya.
Reporter : LP Sitinjak
Editor : Tim
0
0
0
0
0
0